Profil Desa Kesuben
Ketahui informasi secara rinci Desa Kesuben mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Jelajahi profil lengkap Desa Kesuben, Lebaksiu, Tegal. Mengungkap potensi agraris, denyut nadi UMKM, data demografi terbaru, serta dinamika sosial masyarakatnya yang terus berkembang di jalur strategis Tegal.
-
Sentra Agraris dan Inovasi Pertanian
Dikenal sebagai lumbung padi dan lokasi Taman Teknologi Pertanian (TTP) tingkat nasional, menunjukkan peran vitalnya dalam ketahanan pangan dan modernisasi pertanian.
-
Pusat Ekonomi Beragam
Basis bagi industri padat karya berskala besar (pabrik sepatu) sekaligus pusat pertumbuhan UMKM yang kreatif, mulai dari kuliner hingga kerajinan.
-
Lokasi Strategis dengan Aksesibilitas Tinggi
Terletak di jalur utama yang menghubungkan berbagai kecamatan, menjadikan Desa Kesuben sebagai wilayah yang dinamis dengan mobilitas penduduk dan ekonomi yang tinggi.
Desa Kesuben merupakan salah satu wilayah administratif paling dinamis di Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Berada di lokasi yang strategis, desa ini tidak hanya berfungsi sebagai kawasan pemukiman yang padat, tetapi juga sebagai pusat kegiatan ekonomi yang beragam, mulai dari sektor pertanian yang mengakar kuat hingga tumbuhnya industri modern dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dengan perpaduan antara tradisi agraris dan geliat ekonomi kontemporer, Desa Kesuben menjelma menjadi etalase pembangunan yang merefleksikan potensi besar di koridor tengah Kabupaten Tegal.
Keberadaannya yang dilintasi oleh jalur vital membuat Desa Kesuben menjadi titik temu penting bagi mobilitas penduduk dan barang. Kondisi ini secara langsung memacu perkembangan sektor perdagangan dan jasa, sekaligus menempatkannya sebagai lokasi yang menarik bagi investasi industri. Lebih dari sekadar data administratif, profil desa ini ialah cerminan dari kerja keras masyarakatnya dalam mengelola sumber daya alam, mengembangkan potensi ekonomi lokal, dan menjaga tatanan sosial yang harmonis di tengah arus perubahan zaman.
Letak Geografis dan Tatanan Administratif
Secara geografis, Desa Kesuben terletak pada koordinat lintang -7.0471° dan bujur 109.1027°, dengan ketinggian rata-rata 98 meter di atas permukaan laut. Topografi wilayahnya didominasi oleh dataran rendah dan persawahan, menjadikannya sangat ideal untuk kegiatan pertanian, khususnya budidaya padi sawah. Iklim tropis dengan curah hujan tahunan yang cukup mendukung sektor agraris sebagai tulang punggung utama perekonomian desa sejak lama.
Luas Wilayah dan Batas Administratif:
Desa Kesuben memiliki luas wilayah sekitar 349,04 hektar (Ha) atau 3,49 km². Wilayah yang luas ini dimanfaatkan secara proporsional untuk lahan persawahan, pemukiman penduduk, fasilitas umum, dan kawasan industri. Batas-batas wilayah Desa Kesuben secara administratif yaitu:
Sebelah Utara: Berbatasan langsung dengan Desa Yamansari.
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Lebaksiu Lor dan Desa Kambangan.
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Jatinegara.
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Balaradin.
Secara tata pemerintahan, Desa Kesuben terdiri dari beberapa dukuh atau dusun, yang terbagi lagi ke dalam 57 Rukun Tetangga (RT) dan 12 Rukun Warga (RW). Struktur ini memastikan pelayanan publik dan koordinasi pemerintahan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat secara efektif.
Demografi dan Dinamika Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan terakhir yang dihimpun dari berbagai sumber, termasuk data olahan untuk Pemilu dan program pemerintah, jumlah penduduk Desa Kesuben mencapai sekitar 11.294 jiwa. Angka ini menempatkannya sebagai salah satu desa dengan populasi terpadat di Kecamatan Lebaksiu.
Dengan luas wilayah 3,49 km², kepadatan penduduk Desa Kesuben mencapai sekitar 3.236 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan yang tinggi ini menunjukkan bahwa Kesuben merupakan pusat pemukiman yang signifikan. Komposisi penduduknya heterogen, terdiri dari berbagai latar belakang profesi, mulai dari petani, buruh pabrik, pedagang, pegawai negeri, hingga pengusaha. Tingginya angka penduduk usia produktif menjadi modal sosial yang besar sekaligus tantangan dalam hal penyediaan lapangan kerja. Kehidupan sosial masyarakatnya dikenal sangat guyub, dengan semangat gotong royong yang masih kental dalam berbagai kegiatan, baik keagamaan maupun kemasyarakatan.
Perekonomian Desa: Perpaduan Agraris, Industri, dan UMKM
Sektor ekonomi di Desa Kesuben menunjukkan struktur yang terdiversifikasi, tidak hanya bergantung pada satu pilar. Kekuatan ekonomi desa ini ditopang oleh tiga sektor utama yang saling melengkapi: pertanian, industri, dan UMKM.
Sektor Pertanian dan Agrowisata:
Sebagai desa dengan tipologi persawahan, pertanian tetap menjadi fondasi utama. Lahan sawah yang subur menghasilkan komoditas padi sebagai produk unggulan. Selain itu, desa ini memiliki sejarah panjang sebagai sentra buah Duku berkualitas. "Duku Kesuben" pernah meraih predikat juara pertama tingkat nasional pada tahun 1988, sebuah bukti potensi varietas lokal yang unggul. Meskipun popularitasnya sempat menurun akibat alih fungsi lahan, potensi pengembangan agrowisata berbasis duku masih terbuka lebar.
Keberadaan Taman Teknologi Pertanian (TTP) Lebaksiu di Dukuh Durensawit, Desa Kesuben, menjadi nilai tambah yang luar biasa. TTP yang diresmikan pada tahun 2017 ini disebut sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia oleh Kementerian Pertanian. Fasilitas ini berfungsi sebagai pusat inkubator agribisnis, transfer teknologi pertanian modern, percontohan mina padi, hingga bengkel alat mesin pertanian (alsintan). Kehadiran TTP menegaskan posisi Kesuben sebagai pusat inovasi pertanian di Kabupaten Tegal.
Sektor Industri dan Tenaga Kerja:
Salah satu pendorong utama ekonomi dan penyerap tenaga kerja terbesar di Desa Kesuben yakni kehadiran industri padat karya. Berdirinya PT. Leea Footwear Indonesia, sebuah pabrik yang memproduksi sepatu, telah mengubah lanskap ekonomi desa secara signifikan. Kehadiran pabrik ini menyediakan ribuan lapangan pekerjaan bagi warga lokal maupun dari luar daerah, meskipun isu terkait prioritas tenaga kerja lokal sempat menjadi perhatian publik. Industri ini memberikan efek ganda, seperti tumbuhnya usaha kos-kosan, warung makan, dan jasa transportasi di sekitar lokasi pabrik.
Geliat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM):
Di samping pertanian dan industri besar, UMKM menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan di Desa Kesuben. Berdasarkan pemetaan sosial yang dilakukan berbagai pihak, termasuk program Reforma Agraria oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Tegal, teridentifikasi beragam jenis usaha yang dikelola masyarakat. Usaha tersebut meliputi industri rumahan pembuatan roti dan aneka makanan ringan, toko kelontong, penjualan kue basah, hingga kerajinan tangan. Semangat kewirausahaan ini menunjukkan kreativitas warga dalam menciptakan peluang ekonomi mandiri. Keberadaan Pasar Bungah dan pasar takjil musiman di bulan Ramadhan juga menjadi wadah bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya secara langsung.
Infrastruktur dan Fasilitas Publik
Sebagai desa yang maju dan berkembang, Desa Kesuben didukung oleh infrastruktur yang memadai. Akses jalan utama yang beraspal mulus menghubungkan desa ini dengan pusat kecamatan dan wilayah lain di Kabupaten Tegal. Jaringan listrik dan telekomunikasi telah menjangkau seluruh wilayah desa. Untuk mendukung sektor pertanian, jaringan irigasi terus mendapatkan perhatian dari pemerintah guna memastikan pasokan air ke lahan persawahan.
Dalam bidang pendidikan, tersedia fasilitas dari tingkat dasar hingga menengah, baik sekolah negeri maupun swasta, seperti Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Untuk layanan kesehatan, masyarakat dapat mengakses Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) dan sejumlah Posyandu yang tersebar di beberapa dukuh untuk layanan kesehatan dasar, ibu, dan anak.
Pemerintahan dan Kelembagaan Desa
Roda pemerintahan Desa Kesuben dijalankan oleh seorang Kepala Desa yang dibantu oleh jajaran perangkat desa. Pemerintahan desa bersinergi dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga legislatif di tingkat desa yang berfungsi menyalurkan aspirasi masyarakat dan mengawasi jalannya pemerintahan.
Lembaga kemasyarakatan seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Karang Taruna, dan Tim Penggerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) juga aktif berperan dalam berbagai program pembangunan. Sinergi antara pemerintah desa dan lembaga-lembaga ini menjadi kunci dalam perencanaan dan pelaksanaan program yang partisipatif dan tepat sasaran, seperti yang terlihat dalam program Penanganan Akses Reforma Agraria yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan melalui kolaborasi lintas sektor.
Potensi dan Tantangan Pembangunan
Desa Kesuben memiliki fondasi yang kuat untuk melangkah lebih maju. Potensi utamanya terletak pada lokasi yang strategis, sumber daya manusia yang melimpah, lahan pertanian yang produktif, serta keberagaman ekonomi yang dinamis. Sinergi antara TTP, industri besar, dan UMKM lokal merupakan model ideal yang jika dikelola dengan baik dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan.
Namun di balik potensi tersebut, terdapat pula tantangan yang perlu dihadapi. Tingginya kepadatan penduduk menuntut ketersediaan lapangan kerja yang lebih luas dan berkualitas. Alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan pemukiman atau industri menjadi ancaman bagi ketahanan pangan jangka panjang. Selain itu, pengembangan kapasitas UMKM dalam hal permodalan, pemasaran digital, dan inovasi produk masih memerlukan pendampingan yang intensif agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Desa Kesuben, Kecamatan Lebaksiu, bukanlah sekadar entitas administratif, melainkan sebuah organisme sosial dan ekonomi yang hidup dan terus bertumbuh. Dengan memadukan kekuatan tradisi agraris dan inovasi modern, desa ini memegang peranan penting dalam konstelasi pembangunan Kabupaten Tegal. Melalui tata kelola pemerintahan yang baik, kolaborasi antar pemangku kepentingan, dan partisipasi aktif masyarakat, Desa Kesuben berpotensi besar untuk menjadi desa percontohan yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing tinggi di masa depan.
